02/04/2024
KEMBALI MISKIN SETELAH MENIKAH LAGI
"Saya terima nikah dan kawinnya, Nadira Ayunindya binti Hardy Hartono. Dengan emas kawin dan u a n g sebesar 100 juta dibayar tunai." Dengan lantang Fahmy kembali mengucap janji suci pernikahan.
"Bagaimana, saksi. Sah." Pak penghulu berujar.
"Sah."
Nadira tersenyum lebar, wanita itu benar-benar bahagia karena keinginannya untuk menjadi istri Fahmy kini telah terwujud. Tidak masalah walaupun menjeda yang kedua, karena sesungguhnya Fahmy hanya mencintainya.
"Terima kasih ya, mas. Karena kamu sudah menepati janji untuk menikahiku," ujar Nadira. Kini mereka sudah berdiri di pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari tamu undangan yang datang.
"Sama-sama, apapun akan mas lakukan asalkan kita bisa bersama," sahut Fahmy. Laki-laki itu sama sekali tidak ingat akan istri dan kedua anaknya yang berada di Jakarta.
"Fahmy, ini dari tadi handphone kamu bunyi terus. Siapa sih yang nelpon." Ranty melangkah menghampiri putranya. Lalu menyerahkan benda pipih tersebut.
"Sebentar ya." Fahmy menerima benda pipih miliknya. Lalu melangkah turun dari pelaminan, lelaki itu tidak menyangka jika istrinya yang berada di Jakarta tiba-tiba menghubungi dirinya.
[Halo, Ra. Ada apa]
[Mas, kamu di Bandung berapa lama? Kamu tidak lupa dengan hari ulang tahun si kembar kan]
[Insya Allah nggak lama kok. Iya, mas nggak akan lupa sama ulang tahun si kembar]
[Ok. Kamu lagi di mana, mas? Kok kaya rame banget]
[Oh, ini. Mas ada di luar, baru pulang. Udah dulu ya, nanti mas telpon lagi]
[Ya sudah, mas. Ingat ya, mas. Jaga mata sama jaga hati, assalamualaikum]
Sambungan telepon terputus, sedangkan Fahmy masih diam setelah mendengar ucapan terakhir istrinya. Sejenak Fahmy merasa bersalah karena sudah berbohong. Tapi, kalaupun jujur, Inara pasti tidak akan mengijinkan dirinya untuk menikah lagi. Ya, Inara Dewinta Maheswari. Wanita yang Fahmy nikahi delapan tahun yang lalu.
Pernikahan yang selalu adem ayem, keduanya nyaris tidak pernah bertengkar. Meskipun