24/04/2022
NGAJI PPA KOQ BAYAR ?
Ustad, Saya Kholil dari Kediri, ada alumni yang tanya ke saya NGAJI KOK BAYAR??.
Di PPA kan mengajarkan tauhid ustadz
Dia ingin membantu syiar tapi dia merasa menjual ayat2 Alloh,.. Begitu ustad pertanyaanya, sama ayat di atas itu di kirimkan ke saya.. ayatnya seperti ini
اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْــئَلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
“ Ikutilah (jalannya) orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Hidayah)”. [QS. Ya Sin: Ayat 21]
Pertama, saya jelaskan dulu ya tentang ayat ini yang dijadikan rujukan oleh yang nanya itu...
Saran saya melihatnya bukan hanya di ayat 21-nya MasBro...
Tengok juga dari ayat ayat sebelumnya, dari ayat 13 sampai 20. Sekalian kita belajar tadabbur ayat ya...
Ini tentang kisah 'rojulun' seorang laki laki yg datang dari ujung kota ngomong ke satu kaum yg mendustakan rasul rasul yg diutus...
Padahal rasul rasul itu menyeru mereka dengan tulus, dengan ikhlas tidak mendapatkan imbalan apapun...
Sehingga laki laki tadi menyampaiknan kepada kaum itu... 'Ikutilah (jalannya) orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Hidayah)’ Yaasiin ayat 21.
Jadi inti dlm ayat itu adalah tentang keikhlasan dlm berdakwah dan anjuran untuk mengikuti seruan dari orang orang yg tulus mengajak pada Tuhanmu.
Pertanyaannya adalah... Kalau ada orang yg mengajak kebaikan di jalan Allah SWT lantas apakah kemudian dianggap tidak ikhlas hanya karena ia dikasih/disiapkan anggaran untuk makan sementara dia perlu makan, perlu tempat menginap, transportasi perjalanan jauh dll?
Mereka (trainers) yg sudah meninggalkan keluarganya, bahkan meninggalkan pekerjaannya untuk berdakwah kembali ke jalan Allah..
Back To Allah.. Just Focus on Allah...
Terus ketika mendapatkan cost dana transport,, makan dll dianggap orang ini tidak tulus sehingga dengan dia mendpat imbalan lantas orang tersebut tidak membawa dan mendapatkan petunjuk?
Apakah ketika ada seorang guru mengajar Agama, mengajar ttg mengenalkan Allah...mencintai Allah... Lantas tidak usah dikasih imbalan sementara dia ada lelahnya, perlu ongkos perjalanannya, perlu back up untuk keluarga yg ditinggalkannya.. Lantas dibiarkan saja..
Sementara kita rela bayar pada orang yg mengajari kita kursus nyetir mobil, ngasih pelatihan marketing Business, manajemen keuangan dll..
So, jadi yg tidak diperbolehkan dalam ayat di atas adalah tidak bolehnya menghargakan 'isi dakwahnya' karena dakwah Tauhid ini tidak bisa dihargai berapapun...
Dan di PPA khususnya dalam training PPA bukan membayar untuk, 'Materi Tauhidnya' (karena materi ini ga bisa dinilai berapapun/hidayah ga bsa ditukar dengan uang berapapun)
Di training PPA itu untuk cost pelaksanaannya, untuk operasonal pengadaan kelas belajar, misal untuk sewa tempat, makan, transport dll...
Dan ini para ulama sepakat dibolehkan.
Lha kalau ada alumni atau siapapun yg bertanya.. 'lho mas, ngaji kok bayar?
Ngaji itu kan bagian dari tholabul' Ilmi, bentuk nya bisa macam macam.. Sesuai dengan kondisi zaman nya..Dan latar/segmen penuntut ilmunya..
Bisa saja tholabul ilmi berbentuk short course, training and coaching, nyantri/mondok /boarding school.. Dll..
Kalau ngaji nya di musholla, di majelis talim ya iya tidak perlu dana apa apa, tapi kalau bentuk tholabul 'Ilmi gurunya nya perlu transpor, tempatnya perlu sewa, kita makan, ya tentu ada bayarnya...
Anak kita di Pesantren kan saja perlu orang tuanya bayar kok, kita ikut kursus pun juga bayar.. Dll..
Apa kita juga bilang... Mas orang mondok pesantren/boarding school kok bayar?.. Anak sekolah kok bayar?
Penjelasan kedua, adalah kaidah 'Man jadda wajada'..semakin engkau bersungguh sungguh dalam tholabul ilmi akan semakin dapat kebaikan... ‘Al-Ajru alaa qodri masyaqqih’.. balasan (ajr) itu selalu berbandig lurus dengan pengorbanannya.
Diantara wujud kesungguhan adalah pengorbanan waktu, pengorbanan tenaga dan pengorbanan harta untuk menuntut ilmu..
Orang yg semakin besar pengorbanannya, semakin besar p**a kebaikan yg didapat dari ilmunya..
Seorang ulama' mengatakan syarat menuntut ilmu itu ada 6: (yg diantara nya adalah *Perlu biaya*.. Perlu pengorbanan harta... Dan Allah berjanji dari apa apa yg telah kita korbannya untuk mencari keridhoan Allah maka Allah yang akan membalas dan mengganti berlipat dari apa yg sudah dikorbankannya.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ)
"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.
Dan apa pun yang kamu infak kan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui." 3:92
(وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ)
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." 29: 69
Hidayah itu datang bukan pada pencarian ilmu tersebab ia bayar atau gratis. Tersebab ia duduk di masjid maupun di tempat lain. Tetapi semua atas kehendak dan buah dari kasih sayang Allah..
Jika dengan apapun dilakukan... dengan kesungghan...kerendahan hati...dan perngorbanan ...maka bukan saja ia menndapatkan ilmu yang menuntunnya dan pemahaman yang mengokohkannya tapi jadi jalan datangnya pertolongan Allah.
Apa yang susah bagi Allah jika dengan pengorbanan itu Allah ridho yang dengan balasannya tidak akan bisa ditakar dngan nilai uang berapapun. Lebih mahal dari seluruh isi dunia ini.
Wallaahu a'lam bishshowab.
By. Ustadz Mukhtar Fatony
( Ketua Dewan Syuro Peradaban EOA
sekaligus Trainer PPA Institute )
✅✅✅ Sabtu 28 Mei acara Private Class PPA di kota Palembang, ahadnya 29 Mei i Prabumulih bersama ustadz Zaenal Muttaqin
wa.me/6281278444491