Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Perindu Baitullah, Event Planner, .
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Akhirnya, Kabah itu
“Terangnya sorot lampu dari berbagai penjuru, hampir tak ada bedanya suasana siang dengan malam hari. Karena kondisi sedang renovasi itulah maka hanya sedikit pintu masjid yang dibuka, yakni pintu 89, 90, dan pintu 93, serta dua pintu di kompleks sa’i. Dari beberapa pintu luar itu menyatu hanya di satu pintu menuju kabah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Akhirnya, Kabah itu
“Juga alat-alat berat yang menyodok langit, membuat lingkungan masjid seperti berantakan. Pada malam pukul 03.00 dini hari ini, puluhan mungkin ratusan orang masih sibuk bekerja, mengkebut renovasi lingkungan masjid yang sudah berlangsung 3 tahun, dan konon masih akan berlangsung lama.”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Akhirnya, Kabah itu
“Setelah semua lengkap, kami bersama keluar hotel, lewat pintu depan, ternyata langsung menghadap kompleks masjidil Haram, hanya dibatasi jalan aspal, kami berjalan bergegas seperti tidak sabar Pemandangan yang tampak pertama kali adalah kendaraan berat yang berlalu lalang membawa material”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Akhirnya, Kabah itu
“Saya bangun, betul, itu ustadz Boldan tergopoh-gopoh memberi tahu kami agar segera bersiap untuk tawaf. Saya bangunkan pak Bill dan pak Singgih, untuk berwudhu sebelum tawaf. Kami menunggu jamaah lain di loby hotel karena ada anggota rombongan dua ibu berusia lanjut yang membutuhkan perhatian”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Akhirnya, Kabah itu
“Beberapa saat kemudian saya dengar pintu kamar diketuk dari luar. Pak Bill dan Pak Singgih tetap mendengkur bersahutan, seperti sedang berlomba saling mendahului, saling keras-kerasan. Jangan-jangan dengkuranku tadi lebih keras dari mereka? Ah, tetapi saya yang paling peka di antara yang muda-muda, mendengur keras namun segera mendengar bila ada suara masuk telinga”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Untuk bisa tidur nyenyak tidak bergantung pada tempat tidurnya, tetapi bergantung pada kondisi fisik, serta jiwa yang ikhlas menerima seluruh lakon pada dirinya”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Satu jam Antri Masuk Hotel
“Jam berapa tepatnya kami harus keluar hotel berangkat tawaf? Tidak jelas juga, karena pembimbing masih harus mengantarkan beberapa anggota rombongan ke hotel lain, Ya, kalau begitu, sambil menunggu ustadz datang, kenapa kami tidak tidur-tiduran sekedar untuk meluruskan punggung setelah duduk di bus beberapa jam dalam perjalanan dari Madinah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Satu jam Antri Masuk Hotel
“makanya jangan s**a sok merasa paling penting minta didahulukan, yang lain juga sama-sama antri. Lagi-lagi, kita harus sabar, tawakal, ikhlas.Barulah saat jam menunjukkan angka 01.00, kami bisa masuk hotel, dengan catatan, hanya masuk saja, cuci muka dan berwudhu, karena kami akan langsung melaksanakan tawaf malam ini juga”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Satu Jam Antri Masuk Hotel
“Bus menuju mengelilingi kawasan Masjidil Haram, melewati jalan sempit di antara bangunan-bangunan tinggi di sekitar Menara Abraj Al-Bait.Lebih dari 30 menit kami di atas bus, karena bus kesulitan parkir. Ketika akhirnya kami masuk ke hotel dari pintu belakang, ternyata kami tidak bisa langsung masuk karena di loby ada antrian dari kelompok lain yang juga akan menginap di hotel ini”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Satu Jam Antri Masuk Hotel
“Ini menyulitkan para biro perjalanan mendapatkan hotel sebagaimana bapak ibu harapkan” kata ustadz sembari menyebut nama-nama hotel bintang lima yang sudah sangat terkenal. Kami sebus seperti kompak, tak satu pun yang menanggapi soal mau dimana akan ditempatkan”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Satu jam Antri Masuk Hotel
“Kami kembali turun ke basemen lewat lift menuju ke lantai-2. Di dalam bus, kalimat pertama yang keluar dari pembimbing adalah; “Ibu-ibu, Bapak-bapak. Informasi dari berbagai pihak, bahwa jamaah umrah di akhir tahun 2014 ini sangat banyak, berlipat-lipat dibandingkan dengan akhir tahun waktu-waktu sebelumnya”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Walaupun perjalanan lambat dan berjam-jam menunggu untuk bisa sampai tujuan, kita dituntut untuk bersabar. Sebab umrah juga punya fungsi latihan batin agar bisa sabar, pasrah, dan ikhlas. Dengan kesabaran itu p**a, walaupun sudah larut malam masih ada layanan makanan yang segar dan enak. Alhamdulillah, rezeki tetap melimpah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Dibandingkan dengan menu di Madinah, bumbu Indonesia di Tasneem Restoran lebih nendang. Namun waktu yang sudah malam, sang lidah sudah ogah-ogahan menikmati. Hanya karena ingat harus jaga tubuh tetap bugar, kami santap lahap menu yang tersedia”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Kami bisa membuat minuman teh, atau kopi, atau teh tarik, atau lainnya, dengan cara meracik sendiri, menggunakan gelas-gelas plastic sekali pakai. Di sini tak ada batasan gelas pun diminum. Demikian juga untuk makan besarnya, kami mengambil sendiri; nasi, daging ayam, sayur, tempe, sambal, kerupuk, dan buah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Saya lihat ada beberapa restoran Indonesia, Malaysia, India, dan sebagainya, namun yang paling banyak adalah restoran Arab. Restoran yang kami tuju namanya Restoran Tasneem, lengkapnya tertulis di papan besar adalah Tasneem Restoran, Indonesian & Chineses Food. Ini restoran swalayan”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Kami turun dari bus, menyeberang jalan, dan memasuki bangunan yang ternyata juga menjadi loby sebuah hotel. Ini sudah pukul 12.10, berarti sudah satu jam kami di kota Makkah, tanpa melakukan aktivitas berarti. Kami masuk lift besar, atas petunjuk pembimbing, kami naik ke lantai P3. Lantai P3 rupanya lantai khusus untuk foot court dari sebuah mall besar”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Pada Hotel Tower diletakkan 4 jam besar pada setiap sisi dengan panjang dan lebar 80 meter yang dipasang pada ketinggian 530 meter, menjadikan jam ini sebagai jam terbesar dan tertinggi di seluruh dunia. Bus masuk ke parkiran bawah tanah, karena saya duduk di kursi dekat jendela, saya bisa melihat bahwa bus memasuki area basemen”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Makan Malam di Tasneem Restoran
“Restoran ini rupanya ada di kompleks menara jam atau yang dikenal dengan nama menara Zamzam. Namun nama sebenarnya adalah “Menara Abraj Al Bait” Di dalam menara setinggi 601 meter ini terdapat beberapa hotel diantaranya adalah hotel Zamzam. Namun hotel yang paling besar dan paling tinggi adalah Hotel Tower.”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Semua orang asing di Negara manapun paspor adalah nyawa. Jangankan petugas biro perjalanan, kami jamaah juga tidak boleh lepas paspor”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Pada Malam Menembus Mekkah
“Melajulah bus menembus kota Makkah yang sudah tampak sepi. Kami lewati terowongan King Abdul Aziz yang cukup panjang, lalu putar balik kembali melewati terowongan yang sama, untuk akhirnya sampai di lokasi restoran dituju”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Pada Malam Menembus Mekkah
“Wah ada-ada saja. Resikonya, pembimbing dan sopir harus bertanya-tanya ke banyak pihak, di mana lokasi hotel tempat kami menginap, karena lagi-lagi nama hotel tersebut tidak tercantum di dalam jadwal perjalanan kami. “Bapak-bapak dan ibu-ibu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena harus menunggu lama. Petugas yang mestinya menjemput kami berurusan dengan polisi”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Pada Malam Menembus Mekkah
“Oh, itu menara jam yang banyak diperbincangkan orang. Bus berhenti di suatu tempat. Pembimbing orang. Bus berhenti di suatu tempat. Pembimbing tampak bertelpon serius dengan seseorang. Belakangan saya diberitahu, petugas yang mestinya menjemput kami di tempat ini, ternyata sedang berurusan dengan polisi Makkah karena saat ada operasi dia tidak membawa paspor”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Pada Malam Menembus Mekkah
“Lelah tak dapat dicegah, hampir semua mata rombongan memejam dalam, bahkan tak sedikit yang mendengkur-dengkur penuh kep**asan. Ketika pembimbing membangunkan kami, penanda waktu di hand phone menunjukkan angka 23.10. Di kejauhan tampak menara jam menjulang tinggi, juga menunjukkan angka yang sama”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Bila sedang menghadapi kesulitan tidak perlu panik. Berdoa khusyuk menjadi salah salah jalan keluar. Tenaga kerja Indonesia di luar negeri harus punya keterampilan khusus seperti Asep, agar posisinya terhormat. Jangan asal kirim TKI/TKW, tidak memiliki kemampuan apapun, yang ujung-ujungnya menjadi babu, yang di mata orang Arab sama dengan budak. Terima kasih Asep”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
“Asep segera membongkar dan mengutak-atik mesin dengan kunci-kunci aneka ukuran yang dibawa dari busnya, sementara sopir Arab menyaksikan sambil mengambilkan alat-alat yang diperlukan. Beberapa waktu kemudian, sopir Asep meminta sopir Arab untuk menstarter bus. Dan, glerrr, mesin hidup. Alhamdulillah. Ternyata bus yang disopiri Asep memang satu rombongan dengan bus rombongan kami”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bus Mogok dan
Jasa Asep
“Bersama jamaah laki-laki lain saya turun dari bus. Pada saat kami kebingungan itulah, berhenti sebuah bus di belakang bus kami yang sedang mogok. Sang sopir turun, dengan lancer bisa berbahasa Indonesia, ternyata orang Indonesia, tepatnya di Garut, namanya Asep.”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bos Mogok dan Jasa Asep
“Sopir yang asli Arab berkali-kali menstarter mesin bus, namun tak ada reaksi mesin sama sekali. Sopir lalu angkat telepon, seperti menghubungi seseorang. Ah, ini sudah lewat pukul 17.00, jam berapa sampai di Makkah? Semua orang yang di bus hanya bisa berdoa semoga ada jalan keluar”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bos Mogok dan Jasa Asep
“Seandainya ada hal yang tidak nyaman, semua harus diterima sebagai ujian. Ah ujian ini benar-benar datang. Baru 30 menit bus melaju meninggalkan kompleks masjid Bir Ali, bus yang kami naiki tiba-tiba mogok. Masih untung, sopir masih sempat meminggirkan busnya ke area yang tidak menganggu lalu lintas di jalan raya”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Memakai kain ihram, mengajari kepada batin kita, bahwa kelak ketika kita kembali kepada-Nya, yang kita bawa hanya tubuh berkain mori semata. Kepada Tuhan semesta kita menyembah, tak ada yang lain. Juga segala puji dan kekuasaan, sesungguhnya hanya milik Allah semata. Manusia di hadapan-Nya sama derajatnya, kecuali amal ibadah yang membedakannya”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Masjid Bir Ali
“Namun begitu, melihat masjid yang bagus, kebanyakan jamaah memanfaatkan waktu di masjid Bar Ali untuk salat tahyatul masjid dan sunnah umrah. Setelah
semua selesai, kami kembali ke bus, untuk melanjutkan perjalanan menuju Makkah Melantunlah kalimah talbiyah memenuhi seluruh ruangan bus yang dipandu pembimbing”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Masjid Bir Ali
“Karena menjadi pusat miqot, maka masjid Bir Ali juga sering disebut masjid Miqot atau masjid Ihram atau masjid Dzuhulhulaifah.Masjid ini memiliki nilai historis tinggi karena dibangun tepat di atas pohon yang menjadi lokasi peristirahatan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menuju Makkah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Masjid Bir Ali
“Hanya sekitar 20 menit meninggalkan Madinah, kami sudah sampai di masjid Bir Ali. Semua jamaah umrah dari Madinah, memang harus berhenti di masjid ini, tempat yang ditetapkan Nabi untuk mengambil miqot dan membaca niat umrah dari arah Madinah. Masjid Bir Ali terletak di daerah yang dinamakan Dzuhulhulaifah, kira-kira 10 kilometer dari kota Madinah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Penginapan satu rombongan umrah sebaiknya satu hotel, agar kekompokan, kelancaran, dan kebersamaan lebih terjamin. Lebih dari itu, sang pembimbing bisa menjadi sasaran keluhan, sasaran kekecewaan. Padahal pembimbing hanya bertugas membimbing substansi peribadatannya, bukan managemen perjalanannya”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bersiap Menuju Mekkah
“Dari rencana meninggalkan Madinah pukul 14.00, molor sampai pukul 16.00. selamat tinggal Madinah, kota peradaban yang menginspirasi kota-kota lain di seluruh dunia. Sampai bertemu lagi di waktu mendatang, Insya Allah”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bersiap Menuju Mekkah
“Oh, masjid Nabawi yang penuh munawaroh akan segera kami tinggalkan. Selepas makan siang kami sudah bersiap berangkat menuju Makkah. Namun rencana berangkat lebih awal tidak kesampaian.Tunggu sana, tunggu sini, kurang itu kurang ini, bus bergerak dari hotel Mawadah Al-Sofwa baru pukul 15.00.”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bersiap Menuju Mekah
“Ya pagi ini, dengan penuh hitmat saya mandi sepuas-puasnya. Saya buka kain ihram yang masih tersimpan rapi di dalam koper. Saya memakai sendiri kain ihram, karena memang sederhana, tidak rumit seperti memakai kain lurik pakaian adat jawa setiap hari kamis minggu keempat yang menjadi seragam pakaian dinas di Banjarnegara”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bersiap Menuju Mekah
“Menjelang dzuhur, para jamaah disarankan sudah memakai pakaian ihram yang didahului dengan mandi besar dan niat umrah.Hal ini dimaksudkan agar Miqot Bir Ali, tinggal berwudhu, shalat sunnah, dan berniat, namun tidak perlu mandi lagi. Belakangan di Bir Ali selalu penuh sesak jamaah umrah, bila semua mandinya di Bir Ali tentu akan menghambat perjalanan”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Bersiap Menuju Mekah
“Setelah tiga hari tiga malam menikmati suasana rohaniah di Madinah, pada hari senin 29 Desember 2014 kami bersiap menuju Makkah. Sesuai permintaan ustadz pembimbing Haji Boldan Sani, pukul 10.00 pagi semua koper sudah di depan kamar hotel masing-masing dimana petugas akan mengambilnya untuk dibawa ke bus rombongan”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Hikmah
“Rejeki itu jangan dikejar dengan segala cara. Kalau sudah saatnya sampai, rejeki dari Allah akan datang dengan caranya sendiri. Bagi kita, yang penting bekerja sebaik-baiknya, karena Tuhan pasti merencanakan balasan yang setimpal untuk kita yang beramal”
Assalammualaikum Sahabat PerinduBaitullah, mari kita ambil pelajaran dari pengalaman Umrah sampai Aqsha.
Shalat di Masjid Nabawi
“Pada hari kedua di Madinah, lepas salat asar saya menyempatkan tidur karena pajak semalam hanya tidur dua jam, dan sejak pagi menikmati kedamaian di masjid Nabawi.Rupanya saking lelahnya, saya baru terbangun saat kumandang adzan Magrib. Saya salat magrib di halaman karena di dalam sudah penuh. Bisa saja saya memaksakan diri masuk ke dalam masjid”
Be the first to know and let us send you an email when Perindu Baitullah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.
Want your business to be the top-listed Event Planning Service?
