Keberadaan PSBK sejak awal berdirinya, telah menjadi pusat perhatian atas pertumbuhan dan perkembangan nilai seni yang ada di kesenian, baik yang diwujudkan untuk keindahan hidup manusia dan masyarakat. Perwujudan usaha tersebut melalui proses belajar dan berkarya yang diciptakan oleh PSBK bersama dengan seniman dan masyarakat, mengenai arti seni di PSBK. PSBK memperluas visi yang dirintis dan dii
nspirasi oleh pendirinya yang percaya bahwa kehidupan seni memberikan kontribusi untuk perkembangan ide-ide, cita-cita dan nilai-nilai bagi kehidupan manusia untuk terciptanya manusia yang berdaya. "Saya selalu punya keinginan untuk menanamkan rasa bertanggung jawab kepada mereka yang belajar di Padepokan, agar mereka merasa perlu buat mengabdikan diri kepada masyarakat dan kemanusiaan, demi atau dengan perantaraan kesenian. Itulah tujuan padepoan. Dus, bukan untuk mencetak seniman." Bagong Kussudiardja)
Setelah Bagong Kussudiardja wafat pada tahun 2004, didirikanlah Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK), lembaga nirlaba yang secara hukum bertindak sebagai wakil dan pengelola warisan fisik dan non fisik PSBK. Pendirian organisasi tersebut dihadirkan untuk menyelamatkan warisan fisik dan nilai belajar yang telah diraih Alm. Bagong Kussudiardja. Sejak tahun 2007 YBK sebagai lembaga, mengedepankan PSBK sebagai wujud keberlanjutan dan perkembangan kekuatan PSBK di masa sekarang dengan guliran program dan rangkaian kegiatan bagi seni dan masyarakat. PSBK PERINTIS PENDEKATAN SENI PENDIDIKAN YANG UNIK DAN MENDALAM KEPADA SENIMAN DAN MASYARAKAT INDONESIA.
***************************************************************************
Built and founded by the late Bagong Kussudiardja in the Bantul Regency of Yogyakarta in 1978, PSBK brings the arts and the wider community to learn as a means for PSBK and its notions of art to grow, develop, thrive, and make a contribution to human life. PSBK extends the inspired pioneering vision of the renowned Yogyakarta artist and cultural activist, Mr. Bagong Kussudiardja, who believed that art lives and contributes to the development of ideas and ideals and the values and processes that add meaning to life. โI always had the desire to plant the feeling of responsibility to those who learn at the Padepokan, so that they feel the need to serve society and humanity on behalf of the arts or mediated by the arts. That's the aim of the Padepokan. Therefore, it is not a place to form artists.โ
After the death of Mr. Bagong Kussudiardja in 2004, the not-for-profit organization Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK) was established to manage and sustain the growth and development of PSBK and the multi-faceted notions of art integrated with PSBK. In 2007, YBK began advocating PSBK by implementing programs and program activities to nurture and develop the vitality of PSBK as well as its knowledge, notions, and science of art. PSBK cultivates active learning processes in, with, and from art, engaging both artists and the general public through programs and program activities, by creating and presenting art capacities that enhance self-knowledge, inspire, stimulate creative dialogue, and educates artists and community members to think, feel, and to create, at PSBK. These values contribute to an ability to interpret the arts and utilize art capacities in all fields. PSBK's pioneering approach to art and education is unique within the Indonesian arts community, believing that the most effective way to foster a deeper appreciation for and in the arts is to emphasize 'understanding' them through active-learning. Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
Managed by Yayasan Bagong Kussudiardja
Chairman
Butet Kartaredjasa
Executif Director
Jeannie Park