21/09/2024
AWALUDIN MA’RIFATULLOH Artinya :
Awal Agama mengenal اللّٰه.
LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA’RIFAT Artinya:
Tidak Sah Sholat Tanpa Mengenal اللّٰه.
MAN AROFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RAOBBAHU Artinya:
Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.
ALASTU BIROB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya:
Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.(QS.AL-ARAF 7:172)
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU Artinya:
Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN Artinya:
Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
ANAHNU AKROBI MIN HABIL WARIZ Artinya:
Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
LAA TAK BUDU ROBBANA LAM YAROH Artinya:
Aku tidak akan menyembah اللّٰه apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN اللّٰه
Pada malam Ghoibul Ghoib yaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada Tuhan yang bernama اللّٰه, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah Nur اللّٰه dan kemudian tajali p**a Nur Muhammad (Insan Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) , (Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba.
Lantas ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku.
Persaksian ini dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Arof 7:172: ALASTU BIROB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan اللّٰه SWT. Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya :“Aku s**a mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan diriku. Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman اللّٰه dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahasia.
Dengan perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia اللّٰه.
Karena manusia menanggung Rahasia اللّٰه maka manusia harus berusaha mengenal dirinya, dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya, sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri pada waktu dipanggil oleh اللّٰه SWT. Yaitu tatkala berpisah Roh dengan jasad. (Tambahan Hajrikhusyuk: kembali kepada اللّٰه harus selalu dilakukan semasa hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah mikroj orang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman اللّٰه An-Nisa 4:58: INNALLAOHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA. Artinya: Sesunggunya Alloh memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya. (اللّٰه).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :
MAN AROFA NAFSAHU, FAQOT AROFA ROBAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup menerimanya.
Seperti Firman اللّٰه SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘AROT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia اللّٰه) telah diterima, maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya. Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang punya Rahasia.
Setelah amanat (Rahasia اللّٰه) diterima oleh manusia (diri Batin/Roh) untuk tujan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad ke satu abad, diri satu generasi ke satu generasi yang lain sampai alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA اللّٰه.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJIUN.
Artinya : Kita berasal dari اللّٰه, dan kembali kepada اللّٰه.