Medina Aqiqoh

Medina Aqiqoh Menyediakan Jasa Aqiqoh
Suplier kambing Qurban
Nasi kotak
(1)

Semua bahan dari kulit sapimemakai sol karet. Harga mulai 189.000
30/10/2022

Semua bahan dari kulit sapimemakai sol karet. Harga mulai 189.000

10 Bahaya pemakaian Gadget pada anak :Bahaya penggunaan gadget pada anak sebaiknya dihindari, dengan cara tidak membiark...
07/12/2019

10 Bahaya pemakaian Gadget pada anak :

Bahaya penggunaan gadget pada anak sebaiknya dihindari, dengan cara tidak membiarkan mereka terpapar teknologi tersebut secara berlebihan. Apalagi diberi hak kepemilikan saat usia mereka masih di bawah 12 tahun, karena bisa menghambat tumbuh kembang otak, mental, bahkan fisiknya.
Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada menegaskan, anak umur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh teknologi sama sekali. Anak umur 3-5 tahun dibatasi menggunakan teknologi hanya satu jam per hari. Dan anak umur 6-18 tahun dibatasi 2 jam saja perhari.
Anak-anak dan remaja yang menggunakan teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan, memiliki risiko kesehatan serius yang bisa mematikan.
Berikut ini adalah 10 bahaya penggunaan gadget pada anak, yang bersumber dari berbagai penelitian. Sehingga bisa menjadi alasan kuat kenapa orangtua sebaiknya tidak memberikan gadget pada anak sebelum usia 12 tahun.
Bahaya penggunaan gadget pada anak yang harus diwaspadai orangtua :

1. Mengganggu pertumbuhan otak anak
Pada usia 0-2 tahun, otak anak bertumbuh dengan cepat hingga dia berusia 21 tahun. Perkembangan otak anak sejak dini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan.
Stimulasi berlebih dari gadget (hp, internet, tv, ipad, dll) pada otak anak yang sedang berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.

2. Tumbuh kembang yang lambat
Bahaya penggunaan gadget pada anak, juga membatasi gerak fisiknya. Yang membuat tumbuh kembang fisik anak menjadi terlambat. Paparan teknologi sejak dini juga memengaruhi kemampuan literasi dan prestasi akademik anak secara negatif.

3. Obesitas
Penggunaan televisi dan video game berkaitan dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak. Alat elektronik yang dipasang di kamar anak dan bisa diakses secara pribadi dapat meningkatkan risiko obesitas sebanyak 30%.
30% anak yang menderita obesitas, akan mengalami diabetes, hingga memiliki risiko tinggi stroke dini atau serangan jantung, serta usia harapan hidup yang rendah.

4. Kurang tidur
75% anak usia 9-10 tahun mengalami kurang tidur karena penggunaan teknologi tanpa pengawasan. Kekurangan tidur akan berdampak buruk pada nilai sekolah mereka, karena otak berkembang dengan baik saat tidur, dan anak butuh tidur yang cukup agar otaknya bisa berfungsi dengan baik.

5. Kelainan mental
Penelitian di Bristol University tahun 2010 mengungkapkan, bahaya penggunaan gadget pada anak dapat meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.

6. Sifat agresif
Konten di media yang bisa diakses anak, dapat menimbulkan sifat agresif pada anak. Kekerasan fisik dan seksual banyak tersebar di internet, dan jika tidak dilakukan pengawasan, anak bisa terpapar itu semua. Sehingga memicu timbulnya perilaku agresif dan cenderung menyerang orang lain pada anak.

7. Kecanduan
Ketika orangtua terlalu bergantung pada teknologi, mereka akan semakin jauh dari anak. Untuk mengisi kekosongan ikatan dengan orangtua, anak juga mulai mencari penghiburan dari gadget, yang pada akhirnya membuat mereka kecanduan teknologi, dan tidak bisa lepas darinya.

8. Pikun digital
Kecepatan konten di media, membuat anak memiliki attention span yang pendek. Dia jadi tidak fokus pada satu hal, dan mudah berganti fokus. Hal ini menurunkan kemampuan konsentrasi dan memori. Sehingga membuat anak susah memusatkan perhatian.
Hal ini memicu kondisi yang disebut pikun digital, karena anak yang terpapar teknologi terlalu banyak, tidak bisa memusatkan perhatian, imbasnya dia menjadi kesulitan belajar.

9. Radiasi emisi
Pada bulan Mei 2011, WHO memasukkan ponsel dan gadget tanpa kabel lainnya dalam kategori Risiko 2B (penyebab kemungkinan kanker), karena radiasi emisi yang dikeluarkan oleh alat tersebut.
James McNamee dari Lembaga Kesehatan Kanada, memberi peringatan pada 2011 lalu:
“Anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibanding orang dewasa. Karena otak anak dan sistem imun mereka masih berkembang. Jadi, kita tidak bisa mengatakan bahwa risiko pada anak sama dengan risiko pada orang dewasa.”

10. Proses belajar yang tidak berkelanjutan
Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak, bisa membuat proses belajarnya tidak kontinyu. Karena teknologi ini membuat segalanya menjadi lebih mudah, sehingga otak anak tidak terasah, disebabkan kemudahan yang ditawarkan untuk mencari jalan pintas.
***
Memberikan gadget pada anak memang jalan termudah untuk membuatnya diam, sehingga kita tidak terlalu repot menjaganya. Namun, setelah mengetahui bahaya penggunaan gadget pada anak, tentu orang tua tidak ingin membiarkan tumbuh kembangnya terganggu karena paparan teknologi yang berlebihan.
Mari bijak menggunakan teknologi, dan biarkan anak berkembang dengan baik tanpa hambatan.

Disadur dari : Huffington post

09/09/2019

Paket Aqiqah mulai 1,5 jt. Free ongkir Gresik, Mojokerto & Surabaya

Izinkan Saya Belajar CintaUstadz Budi Ashari, LcIzinkan saya kali ini bicara tentang cinta. Bukan menggurui tentang cint...
09/09/2019

Izinkan Saya Belajar Cinta
Ustadz Budi Ashari, Lc

Izinkan saya kali ini bicara tentang cinta. Bukan menggurui tentang cinta. Tetapi ingin belajar tentang cinta. Walau kalimatnya tak seindah pujangga. Walau sentuhannya tak sesyahdu Ibnu Qoyyim. Walau alurnya tak sekuat Ibnu Hazm. Tapi setidaknya saya punya cinta. Dan harus belajar cinta. Untuk terus mengabadikan mekarnya. Agar ia tak mengenal musim.

Saya tahu Romeo dan Juliet bukan tempat belajar yang pas. Karena apalah istimewanya cinta berujung pada petaka. Itu bukan bukti setia, tetapi kepicikan cinta.

Saya juga tahu Qois dan Laila bukan lambang kasih yang sejati. Karena mengapa mencinta harus seperti Qois yang mencintai Laila hingga ia bergelar Orang yang gila Laila (Majnun Laila). Dan apakah ini cinta yang agung itu,

Aku melewati negeri, negerinya Laila……..aku ciumi dinding demi dinding
Bukanlah cinta negeri yang memenuhi hatiku…..tetapi cinta yang menempati negeri itu

Tapi izinkan saya belajar dari dua ulama besar tentang bagaimana bercinta. Ulama yang biasa menggores pena ilmu, kini menguntai syair cinta. Ibnu Qoyyim dan Ibnu Hazm.

Ibnu Qoyyim (w: 751 H), sebuah nama yang mengkhabarkan kepiawaian di berbagai bidang ilmu. Fikih, aqidah, hadits, tafsir, hinggaaaa….cinta. Sebuah buku tentang cinta yang ditulis mengayun-ayun kita. Raudhatul Muhibbin (taman orang-orang bercinta). Begitulah, kita diajak Ibnu Qoyyim berjalan-jalan di taman tempat orang-orang memadu cinta. Dua perpaduan yang serasi. Damainya taman dengan dominasi warna hijau dan damainya cinta dengan dominasi warna kesejukan.

Mari kini kita biarkan Ibnu Qoyyim mulai mengalun bersama simponi cinta,
“Cinta sebuah nama yang sulit dipahami, tetapi begitu kuat menggelayut di hati.”

Ibnu Qoyyim mengungkap dahsyatnya cinta. Setidaknya, kemampuan dia menemukan 60-an nama untuk cinta membuat dia berkesimp**an,
“Kebiasaan mereka membuat banyak nama untuk sesuatu, jika sesuatu itu sulit dipahami atau besar bahayanya bagi hati sebagai bentuk: pengagungan baginya atau perhatian baginya atau cinta padanya. Untuk yang awal seperti singa dan pedang. Untuk yang kedua seperti kecerdikan. Untuk yang ketiga seperti khamar (minuman keras). Dan ketiga hal ini semuanya ada pada cinta. Maka mereka memberikan hampir 60 nama untuk cinta.”

Ibnu Qoyyim ingin menghadirkan kepada kita betapa agungnya cinta. 60 nama untuk cinta adalah salah satu buktinya. Jika singa dan pedang yang juga mempunyai banyak sebutan, hanya karena orang Arab mengagungkan dan mengaguminya. Jika kecerdikan yang banyak mempunyai nama, karena orang Arab begitu perhatian padanya. Jika khamar yang bisa menjelmakan dirinya dalam berbagai nama, karena orang Arab mencintai dan menyenanginya.

Maka cinta lebih dahsyat dari semuanya. Cinta begitu diagungkan. Cinta begitu diperhatikan. Cinta begitu dicintai. Ehm…

Kalau Ibnu Qoyyim mendayu-dayu bersama alunan riak cinta, mungkin bukan hal yang aneh. Tak begitu mengejutkan. Betapa Ibnu Qoyyim adalah ulama multi talenta. Perhatikanlah untaian kata-katanya. Apapun ilmu yang sedang dibahasnya, kalimatnya selalu dibalut kelembutan cinta dengan kedalaman makna sedalam cinta menyelami sepanjang hidupnya.

Nuansa dan filosofi cinta selalu bisa dirasakan pada setiap goresan pena Ibnu Qoyyim. Jadi bukan hal yang tiba-tiba, jika dia membangun taman-taman orang bercinta.

Ibnu Qoyyim telah menebar cinta dari arah timur. Ternyata 3 abad sebelumnya, cinta itu telah bersemi di hati Ibnu Hazm (w: 456 H) dari arah barat. Andalus menjadi saksi itu.

Ada yang sangat menggelitik. Bukan sekadar Ibnu Hazm yang menulis buku tentang cinta. Tetapi kenalilah dulu seorang Ibnu Hazm. Ibnu Hazm telah membuat dunia mengecam dia. Lisan dan penanya yang sangat tajam cenderung kasar terhadap ulama lain. Sehingga membuat Abu al-Abbas Ibnu Arrif berkata, “Lisan Ibnu Hazm dan pedang al-Hajjaj dua bersaudara.”

Al-Hajjaj, siapa yang tidak tahu. Penguasa dzalim yang telah menumpahkan ratusan ribu darah muslimin. Bahkan di antara mereka ada shahabat Rasulullah. Ibnu Hazm telah disejajarkan lisannya dengan al-Hajjaj. Ibnu Hazm di tengah pujian para ulama atas kemampuan dan kecerdasannya, dia dikritik atas lisan yang tajam terhunus kepada para ulama yang berseberangan dengannya.

Di sinilah uniknya. Ternyata kerasnya lisan tidak membuat Ibnu Hazm sanggup menghalau serbuan cinta yang meminta untuk disampaikan. Lahirlah dari tangannya sebuah ungkapan tentang cinta. Nama bukunya pun lembut, lembuuut sekalii…..Thauqul Hamamah (Kalung Merpati). Ya, merpati burung lembut itu sering menjadi lambang perdamaian dan cinta hari ini. Dan ternyata sejak Ibnu Hazm dulu.

Lisan yang tajam. Pena menusuk. Tetapi hati tetap lembut ketika berpapasan dengan cinta. Bahasa lisan dan pena Ibnu Hazm harus berubah. Cinta telah mengubahnya. Ibnu Hazm dipaksa bertekuk lutut di hadapan cinta.

Mari kita dengar bahasa lembut Ibnu Hazm mengurai kata cinta,
“Cinta –semoga Allah memuliakanmu- awalnya adalah gurauan dan akhirnya adalah keseriusan, terlalu rumit untuk diungkapkan maknanya karena begitu agungnya, tak bisa diselami hakekatnya kecuali dengan penuh kesulitan. Cinta bukan hal yang mungkar dalam agama, tidak p**a dilarang dalam syariat.”

Pembahasan cinta yang melibatkan rasa, air mata dengan berjuta warna dan rasa membuat Ibnu Hazm harus mampu mengurai seperti keahlian dia menyampaikan peliknya ilmu fiqih. Ibnu Hazm berhasil. Perpaduan antara dalil yang cenderung tidak mesra dengan pengalaman mengarungi cinta terasa kental berbaur.

Mari kita dengar Ibnu Hazm bicara tentang tanda orang yang sedang jatuh cinta berbasis pengalaman,
“Tanda orang jatuh cinta adalah munculnya tanda-tanda yang justru bertolak belakang. Sebongkah es jika lama digenggam dengan tangan akan bekerja seperti api.
Maka kita bisa jumpai dua orang yang telah bertemu dalam cinta dan terikat dalam hubungan yang kuat, justru sering bermarahan tanpa sebab, berseberangan dalam pembicaraan secara sengaja, saling menyerang pada masalah yang sepele, mengincar kata pasangannya yang kemudian dibelokkan artinya. Ini semua adalah pengalaman.
Bedanya antara hal ini dengan perbedaan dan saling serang yang lahir karena benci adalah perbedaan karena cinta ini akan sangat cepat damai.

Anda akan lihat dua orang yang sedang jatuh cinta dan terlibat perbedaan tajam, yang bagi orang lain akan memerlukan waktu lama untuk bisa diselesaikan dan cenderung mustahil ditambal lagi, tetapi Anda akan lihat betapa mudahnya mereka berdua kembali dalam kedekatan, dikorbankannya segera sikap saling mencela, gugurnya perbedaan. Mereka berdua bahkan pada saat itu bisa langsung bercanda tawa dan bermesra ria. Begitulah, hal itu bisa terjadi berkali-kali dalam satu waktu.

Jika Anda melihat ini terjadi antara dua orang, maka jangan lagi ragu, jangan lagi bimbang dan tidak perlu didebatkan bahwa telah terajut cinta yang mereka berdua rahasiakan.”

Cinta, ternyata siapapun yang membicarakannya. Orang seperti Ibnu Qoyyim atau orang seperti Ibnu Hazm. Cinta tetap cinta. Dengan sejuta rasa. Taman penuh warna. Bejana penuh rasa. Cinta tetap cinta. Ibnu Qoyyim yang mengulas atau Ibnu Hazm yang membahas.

Cinta, begitulah kekuatannya. Ia mampu memaksa siapapun tanpa kenal kasta sosial ataupun ilmu. Orang biasa ataupun ulama besar. Jika cinta datang menyapa, ia akan membuat lisan setajam pedang pun berubah menjadi kump**an untaian kalimat puitis yang sejuk.

Cinta, ia selalu bicara tentang dirinya sendiri. Kosa kata cinta bisa menekuk lutut semua kewibawaan yang dibayangkan oleh orang biasa tentang orang-orang besar seperti ulama.

Rangkaian kisah cinta dari orang-orang besar ini mencoba untuk menguak kehidupan cinta mereka. Dan bagaimana mesin cinta bekerja dengan caranya sendiri pada kehidupan mereka. Akan banyak kejutan dan hentakan-hentakan cinta pada kehidupan mereka. Bedanya, kita akan belajar tentang cinta mulia dan bukan cinta murahan. Karena cinta itu telah bergulat dengan ilmu dan kesholihan. Walau cinta tetaplah cinta. Dengan kisahnya sendiri…

Parenting Nabawiyyah

99 x1=991=(KH. Hasan Abdullah Sahal)العلم إن قارنته الخشية فلك و إلا فعليك Jika ada 100 KiyaiJika 99 itu menolak kebenar...
13/01/2019

99 x1=99
1=(KH. Hasan Abdullah Sahal)

العلم إن قارنته الخشية فلك و إلا فعليك

Jika ada 100 Kiyai
Jika 99 itu menolak kebenaran (syari'at ), maka dia tetap ingin senantiasa berada dalam kebenaran (syari'at ) walaupun seorang diri.

Pernyataan sikap beliau adalah cerminan bahwa begitu banyak Ulama mengikuti syahwat penguasa, sehingga tidak bisa membedakan dalam meletakkan apa yang harus dibenci dan disukai. Seakan -akan begitu parahnya kondisi ulama zaman now (ملكا جبرية )


Coba kita lihat berita terdekat.
Masih hangat kita mendengar fatwa ulama untuk menembaki orang yang melakukan amar makruf nahi munkar. Padahal umaro'nya membuat undang-undang yang mengharuskan amar makrufnya seperti itu. Barulah dapat menjadi bahan pertimbangan dan akan mendapat respon positif dari DPR bila unjuk rasa di wakili diberbagai daerah .
Coba kita baca Hadits ini
Rasulullah صَلَّى الله عليه وسلم Dawuh
رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال يخرج في آخر الزمان رجال يختلسون الدنيا بالدين يلبسون للناس جلود الضأن من اللين السنتهم احلى من العسل وقلوبهم الذئاب يقول الله تبارك وتعالى ألى تغترون أم على تحترؤون فبى حلفت لابعثن على أولئك فتنة تدع الحليم منها حيران رواه عنه ابوهريرة رضي الله عنه
Dawuh Rasulullah SAW :
Akan keluar pada akhir zaman orang yg mencari dunia dg kedok agama memakai dimuka orang bulu domba karena lunak, lidahnya lebih manis dari madu. ALLAH berfirman Apakah kamu akan menentang kepadaKU atau mempermainkan AKU, maka demi kebesaranKU AKU akan menurunkan terhadap mereka ujian sehingga orang yang sabar tenang menjadi bingung
(شرح الحكم الجزء الثني ٥٢)

وروى ابوالدرداء رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال أنزل الله تعالى في بعض الكتاب او أوحى الله تعالى إلى بعض الأنبياء عليهم الصلاة والسلام قل للذين يفقهون لغير الدين ويتعلمون لغير العمل ويطلبون الدنيا بعمل الآخرة و يلبسون للناس مسوك الكبوش وقلوبهم كقلوب الذئاب السنتهم احلى من العسل وقلوبهم أمر من الصبر إياىيخادعون وبى يستهزؤون لاتيحن لهم فتنة تدع الحليم فيهم حيران
Riwayat saking Abu Darda' ra.
Allah telah menurunkan wahyu pada salah seorang nabi: Katakanlah kepada orang-orang yg belajar fiqih tidak untuk kepentingan agama dan belajar tidak untuk diamalkan, mereka mencari dunia dg amal akhirat memakai bulu kambing tetapi hati mereka hati serigala lidahnya lebih manis dari madu dan hati mereka pahit, apakah mereka akan mempermainkan AKU atau mengejek kepada KU, pasti akan aku turunkan fitnah ujian sehingga orang yang tenang sabar menjadi bingung.

Saat ini kita rasakan Al-Qur'an tinggal tulisan. Bukan sebagai rujukan/marja'. Dan dimasjid dikuasai orang yang tidak berhati taqwa
وفي بعد الاخبار لمروية عن رسول الله صلى الله عليه وسلم يأتي على الناس زمان لا يبقى من القرآن إلا رسمه و لا من الاسلام إلا إسمه قلوبهم حربة من الهدى و مساجدهم عامرة من ابدانهم من تظل السماء يومئذ علمائهم منهم تخرج الفتنة واليهم تعود

والله اعلم بالصواب
( Tausiyah KH. Hasan Abdullah Sahal, reportase dari ust Arif Al-Amin )

MERAWAT SPIRIT BELA TAUHIDTerharu. Bangga. Sekaligus takjub. Tentu diliputi rasa syukur luar biasa kepada Allah SWT. Men...
08/12/2018

MERAWAT SPIRIT BELA TAUHID

Terharu. Bangga. Sekaligus takjub. Tentu diliputi rasa syukur luar biasa kepada Allah SWT. Menyaksikan Al-Liwa’ dan ar-Rayah berkibar dengan gagah pada Acara “Reuni 212” Aksi Bela Tauhid. Berkibar tak hanya satu-dua. Namun, jutaan Al-Liwa’ dan ar-Rayah. Bendera Rasulullah saw. itu diusung dengan penuh semangat dan kebanggaan oleh jutaan umat Islam yang berkumpul di Monas dan sekitarnya, Ahad, 2 Desember 2018 lalu. Mereka berasal dari berbagai latar belakang suku, bahasa, organisasi, kelompok dan mazhab. Mereka bukan hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Namun, dari berbagai kota dan daerah. Bukan hanya dari Jawa. Namun, banyak yang datang dari luar Jawa: Dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Bahkan ada yang sengaja datang dari luar negeri seperti Malaysia, Australia dan beberapa negeri lain. Aksi besar dan super damai itu pun diliput oleh berbagai media di luar negeri.

Sebelumnya mungkin tak terbayangkan, Al-Liwa’ dan ar-Rayah, yang di negeri ini senantiasa dengan konsisten diusung dan disosialisasikan oleh HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dalam berbagai aksinya, bisa dikibarkan oleh oleh jutaan umat Islam sebagaimana saat ini. Padahal HTI sendiri telah lama dipersekusi. Diintimidasi. Sekaligus dikriminalisasi. Puncaknya HTI ‘dibunuh’ dengan dicabut status badan hukum perkump**an (BHP)-nya. Namun, rezim di negeri ini sejak awal salah menduga. “Nyawa” Hizbut Tahrir bukan terletak pada BHP-nya. Namun, pada ideologinya. Itulah ideologi (mabda’) Islam yang senantiasa hidup di dalam setiap dada para aktivisnya. Sekaligus berusaha dihidupkan dan disebarluaskan di dada-dada setiap Muslim. Bukan hanya di Indonesia. Namun, di seluruh dunia.

Menyaksikan jutaan Al-Liwa’ dan ar-Rayah berkibar seolah membenarkan satu jargon: “Satu Dibakar, Jutaan Berkibar!” Ya, aksi pengibaran jutaan Al-Liwa’ dan ar-Rayah di kawasan Monas pekan lalu tidak lain merupakan reaksi langsung terhadap aksi pembakaran Bendera Tauhid itu oleh oknum Banser di Garut beberapa waktu lalu.

Jelas, Aksi Bela Tauhid yang dilakukan oleh jutaan umat Islam itu sangat fenomenal. Aksi besar tersebut sekaligus membuktikan bahwa berbagai upaya dari rezim dan para pendukungnya untuk mengalihkan isu dengan terus mempropagandakan bahwa yang dibakar adalah Bendera HTI, bukan Bendera Tauhid, gagal total. Umat kini tak lagi bisa dibohongi. Mereka sekarang tak lagi mudah ditipu. Mereka sudah cerdas. Mereka sudah mulai sadar. Mereka kini paham bahwa Al-Liwa’ dan ar-Rayah adalah milik mereka. Bukan semata-mata milik Hizbut Tahrir.

Misi Utama Islam

Ya, Al-Liwa’ dan ar-Rayah adalah Bendera Tauhid. Bendera milik umat Islam. Tauhid itu sendiri adalah inti semua risalah yang dibawa oleh para nabi dan para rasul ke alam dunia. TawhîdulLâh adalah inti agama yang mereka bawa. Allah SWT berfirman:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami mewahyukan kepada dia bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku. Karena itu sembahlah Aku oleh kalian (TQS al-Anbiya’ [21]: 25).

Allah SWT juga berfirman:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Sungguh Kami telah mengutus rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah oleh kalian Allah saja dan jauhilah thâghût-thâghût itu (TQS an-Nahl [16]: 36).

Alhasil, tauhid adalah inti agama Islam. Tauhid sekaligus merupakan misi utama Islam. Misi Islam ini mengandung makna bahwa manusia hanya layak menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT. Sebaliknya, mereka haram menyembah dan mempertuhankan sesama manusia. Inilah juga yang antara lain ditegaskan oleh Rasulullah saw. di hadapan penduduk Najran yang saat itu beragama Nasrani:

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنِّي أَدْعُوْكُمْ إِلَى عِبَادَةِ اللهِ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ...
“Amma ba’du. Sungguh aku menyeru kalian untuk hanya menghambakan diri kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama manusia….” (Al-Baihaqi, Dalâ’il an-Nubuwwah, 5/485; Ibnu Katsir, As-Sîrah an-Nabawiiyah, 4/101).

Pernyataan Rasulullah saw. ini selalu diulang-ulang oleh para panglima Muslim saat mereka menyeberaluaskan Islam dengan dakwah dan jihad. Di antaranya oleh Rib’i bin Amir, salah seorang juru runding dari pihak Islam saat Perang Qadisiyyah, di hadapan Rustum, salah seorang panglima Persia saat itu. Saat itu Rustum bertanya, “Untuk apa kalian (pasukan kaum Muslim, red.) datang kemari?” Rib’i bin Amir menjawab:

اَللَّهُ جَاءَ بِنَا لِنُخْرِجَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادَةِ الْعِبَادِ إِلَى عِبَادَةِ اللَّهِ، مِنْ جَوْرِ اْلأَدْيَانِ إِلَى عَدْلِ اْلإِسْلاَمْ...
“Allah telah mambawa kami ke sini agar kami mengeluarkan orang-orang yang Dia kehendaki, dari penyembahan kepada sesama manusia menuju penyembahan hanya kepada Allah; dari kezaliman agama-agama yang ada menuju keadilan Islam…” (Ath-Thabari, Târîkh ath-Thabari, 4/106, Ibn al-Atsir, Al-Kâmil fî at-Târîkh, 2/463).

Juru runding dari pihak kaum Muslim sebelumnya, yakni Zahrah bin Haubah, juga tegas berkata kepada Rustum, “Islam adalah agama yang haq (benar). Siapa saja yang membenci Islam akan terhina dan siapa saja yang berpegang teguh pada Islam akan mulia.” Lalu Rustum bertanya, “Agama macam apakah itu?” Zahrah bin Haubah menjawab:

أَمَّا عُمُوْدُهُ الَّذِيْ لاَ يَصْلُحُ إِلاَّ بِهِ فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ...
Adapun pilar agama ini—yang tidak mungkin baik kecuali dengan pilar itu—adalah kesaksian bahwa: Tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah…” (Ibn al-Atsir, Al-Kâmil fî at-Târîkh, 1/413)

Konsekuensi Tauhid

Tauhid (tawhîd) dalam bahasa Arab merupakan bentuk mashdar dari fi’il (kata kerja) wahhada-yuwahhidu-tawhîd[an]. Artinya, mengesakan sesuatu. Dengan demikian tawhîdulLâh bermakna mengesakan Allah SWT. Tidak mengakui keberadaan tuhan selain Allah SWT. Hanya menyembah Allah Yang Mahaesa.

Tauhid sejatinya melahirkan ketaatan mutlak hanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Ketaatan hanya kepada Allah SWT tentu menafikan pihak lain untuk ditaati. Tauhid pun meniscayakan bahwa pembuat hukum yang wajib ditaati hanyalah Allah SWT. Dialah sebaik-baik pembuat aturan bagi manusia. Ketika seorang manusia tidak mau berhukum pada hukum Allah dan Rasul-Nya, tentu tauhidnya ternoda. Allah SWT berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak ada keberatan di dalam hati mereka atas putusan yang kamu berikan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya (TQS an-Nisa’ [4]: 65).

Selain itu Allah SWT juga mengecam orang yang mengada-adakan hukum dengan menyatakan halal-haram untuk membatalkan hukum Allah-Nya.

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ
Janganlah kalian mengatakan apa yang disebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta, "Ini halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sungguh orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung (TQS an-Nahl [16]: 116).

Imam Ibnu Abi al-Izz al-Hanafi dalam Syarh ‘Aqidah Thahawiyah (2/267) mengatakan, “Sungguh jika seseorang meyakini bahwa hukum yang Allah turunkan tidak wajib, bahwa boleh dipilih, atau ia merendahkannya, padahal ia meyakini itu adalah hukum Allah, maka ini adalah kekufuran yang besar.”

Ketaatan pada hukum Allah SWT adalah refleksi tauhid seorang Muslim. Ia tidak akan menjadikan syariah Islam sebagai perkara yang boleh dipilih sesuka hati. Ia memahami bahwa memilih hanya syariah Islam adalah kewajiban. Ia pun akan menjauhkan diri dari sikap sombong dan meremehkan hukum-hukum Allah SWT.

Merawat Spirit Bela Tauhid

Akhirul kalam, tentu spirit atau semangat bela tauhid harus terus dirawat. Agar selalu tumbuh dan terus berkembang di tengah-tengah umat. Tak hanya muncul saat simbol-simbol Islam dihinakan. Tak hanya hadir saat syiar-syiar Islam direndahkan. Tak hanya mengemuka saat al-Quran dan kalimat tauhid dinistakan. Namun, yang jauh lebih penting, adalah saat hukum-hukum Allah SWT atau syariah Islam dicampakkan, sebagaimana yang terjadi saat ini. Karena itu spirit bela tauhid ini harus mewujud dalam visi sekaligus misi hidup seluruh umat Islam.

Jika seluruh kaum Muslim memang mengklaim bertauhid, maka tak ada hukum atau aturan yang wajib mereka laksanakan selain aturan dan hukum Allah SWT atau syariah Islam. Jika seluruh kaum Muslim mengaku membela kalimat tauhid, maka tak ada yang pantas mereka lakukan selain berupaya sekuat tenaga untuk menegakkan aturan-aturan Allah SWT atau syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Itu berarti, mereka wajib terlibat bersama-sama secara konsisten menyerukan pentingnya penerapan syariah Islam secara total. Tak hanya dalam urusan ibadah, namun juga dalam urusan ekonomi, pendidikan, politik, pemerintahan, hukum, peradilan, dsb.

Alhasil, mari kita siapkan Aksi Bela Tauhiud selanjutnya: mendorong dan menuntut penguasa untuk segera menerapkan syariah Islam secara kâffah. []

Hikmah:

Rasulullah saw. bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ...
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah…” (HR Muttafaq ‘alaih).

Sunnah di hari Jum'atAllah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian diseru untuk sh...
14/09/2018

Sunnah di hari Jum'at

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian diseru untuk shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. AlJumu’ah: 9)

Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala. Jum’at adalah satu hari dimana Allah mengistimewakannya dengan beberapa hal sebagaimana dalam hadits, “Hari terbaik dimana matahari terbit di hari itu adalah hari jum’at. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu p**a Adam dimasukkan ke dalam surga dan juga dikeluarkan dari surga. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jum’at” (HR. Muslim)

Hari jum’at juga termasuk hari ‘ied (hari raya) pekanan umat Islam sebagaimana ucapan sahabat‘Abdullah bin Zubair ketika pernah di masa beliau ‘iedul fithri jatuh pada hari jum’at, “Dua hari raya dalam satu waktu” (HR. Abu Dawud, dinilai shahih Al Albani)

Di hari jum’at, seorang laki-laki muslim yang telah baligh wajib melaksanakan shalat jum’at secara berjama’ah di masjid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat Jum’at berjama’ah adalah kewajiban bagi setiap muslim, kecuali 4 golongan, yaitu budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sakit” (HR. Abu Dawud, dinilai shahih oleh Al Albani)

Para pembaca sekalian, sebagai seorang muslim yang mengetahui betapa agungnya hari jum’at, pasti akan bersemangat untuk melaksanakan berbagai macam ibadah yang dituntunkan di hari jum’at. Salah satu contoh langka yang mungkin sebagian kaum muslimin belum tahu adalah membaca surah Al Kahfi pada hari jum’at. Insya Allah akan ada pembahasan lebih lanjut lagi.

Sunnah-sunnah ibadah yang Nabi tuntunkan untuk dikerjakan di hari jum’at sangatlah banyak. Baik sunnah-sunnah secara umum, maupun terkait khusus bagi laki-laki yang hendak melaksanakan shalat jum’at.

02/06/2018

Amazing Story, Captain Yusuf Sparrow.

KHUTBAH RASULLULLAH ﷺ DI AKHIR BULAN SYA'BANDidalam hadits yang diriwayatkan dari Salman al-Farisi Radhiallahu'anhu, Bah...
16/05/2018

KHUTBAH RASULLULLAH ﷺ DI AKHIR BULAN SYA'BAN

Didalam hadits yang diriwayatkan dari Salman al-Farisi Radhiallahu'anhu, Bahwasannya Rasullullah ﷺ memberikan khotbah di hari-hari terakhir dibulan Sya’ban. Beliau Bersabda :

يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر مبارك ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، وهو شهر الصبر ، والصبر ثوابه الجنة ، وشهر المواساة ، وشهر يزاد في رزق المؤمن ، من فطر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه ، وعتق رقبته من النار ، وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيء .

"Wahai manusia sungguh kalian dinaungi oleh suatu bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan , bulan yang Allah ﷻ telah menjadi-kan puasaNya suatu kewajiban dan Qiyam (shalat) pada malam harinya suatu ibadah sunnah. Barang siapa yang mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah) di dalamnya, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan kewajiban (fardhu) di bulan yang lain. Dan barang siapa yang menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama dengan orang yang mengerjakan 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan menolong sesama dan bulan dimana Allah ﷻ menambah rizki para mukmin di dalamnya. Siapa saja yang pada bulan itu memberikan makanan berbuka kepada orang yang puasa, maka perbuatan itu menjadi pengampunan atas dosa-dosanya, pembebasan dirinya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang berpuasa yang diberinya makanan berbuka itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.”

[HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman]

Hadits diatas juga diriwayatkan oleh Al-hafidz Ibnu Khuzaimah dalam kitab sahihnya

[التهنئة بشهر رمضان]
أخرج الأصبهاني في الترغيب عن سلمان الفارسي قال: ( «خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم في آخر يوم من شعبان فقال: أيها الناس إنه قد أظلكم شهر عظيم، شهر مبارك، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر» ) - الحديث قال ابن رجب: هذا الحديث أصل في التهنئة بشهر رمضان.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Asbihani di dalam At-Targhib ..
Dari salman Al-farisi berkata; Rasullullah ﷺ berkhotbah di hari-hari terakhir di bulan sya'ban beliau bersabda; wahai manusia sungguh kalian dinaungi oleh suatu bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (Al-hadits)

Berkata Ibnu Rajab; Hadits ini merupakan Hujjah bagi ucapan tahniah dibulan ramadhan.

والله أعلم....

Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban yaa Ramadhan, Selamat datang Bulan yang penuh Berkah.

Address

Gresik

Telephone

085312868079

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Medina Aqiqoh posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Category

Nearby event planning services


Other Event Planners in Gresik

Show All