18/07/2024
Kisah Inspiratif Khairul Saleh, Petani Vanili yang Sukses Ekspor Hingga Benua Afrika
Petani Vanili Sukses – Tahun 2022, Indonesia meraih gelar sebagai negara penghasil vanili terbesar kedua di dunia. Mengutip dari Katadata, Indonesia berhasil memproduksi sebanyak 2.306 ton vanili. Terdapat beberapa sentra produksi vanili, yakni Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, NTT, Yogyakarta, Papua, dan beberapa daerah di Pulau Sulawesi.
Sementara di Jawa Tengah, ada satu kisah unik dan menarik dari petani vanili bernama Muh Khoirul Soleh yang memulai usaha budidaya vanili ini dari nol hingga berhasil mengekspor hasil budidayanya sampai ke Benua Afrika. Bagaimana kisah Muh Khoirul Soleh hingga sukses menjadi petani vanili yang ternyata juga mengelola akun YouTube CapCapung? Mari simak lebih lanjut, Sahabat Wirausaha!
Awal Mula Budidaya Vanili
Dilansir dari channel YouTube CapCapung, usaha ini terbentuk berawal dari kegelisahan Khoirul Soleh melihat kesenjangan masyarakat khususnya bagi para petani yang mengelola hasil tani mereka dan hasil tani tersebut langsung dijual ke pengepul atau tengkulak. Namun, penghasilan yang didapatkan tidak selalu cukup. Jika penghasilan mereka kurang, ditambah musim kemarau tiba, para petani akan meminjam uang dan hasil tani ini dijual dengan harga yang telah disepakati bersama pengepul.
Hal ini secara tidak langsung membuat para petani terjebak dalam sistem “gali lobang, tutup lobang” karena penghasilan yang mereka dapat justru untuk menutupi hutang yang telah mereka pinjam sebelumnya. Hal tersebut pun membuat pria yang berasal dari Kebonkliwon, Kebonrejo, Salaman, Magelang, Jawa Tengah ini setelah berhasil menempuh pendidikannya pada jurusan ekonomi manajemen, kembali pulang untuk membuka usaha yang mampu mensejahterakan masyarakat di kampung halamannya. “Saya tertarik sekali, karena itu (vanili) bisa mendatangkan banyak orang ke lokasi (tempat budidaya vanili)” ujar Khoirul Soleh.
Jenis vanili yang banyak beredar di Jawa Tengah dan yang juga ditanam oleh Khoirul Soleh adalah Vanili planifolia. Spesies ini dikenal dapat memproduksi kualitas buah terbaik, memiliki potensi untuk menghasilkan jumlah buah yang banyak dalam satu tanaman, bentuk polongnya yang besar berguna untuk memudahkan proses pengolahan dan memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dari setiap tanaman.
Vanili spesies ini juga dikenal memiliki kadar vanilin yang tinggi, hal ini sangat dihargai dalam industri kuliner dan kosmetik. Ini membuktikan bahwa vanili spesies tersebut memberikan kualitas yang lebih baik dalam produk akhir.
Inspirasi Berjualan Secara Online
Saat awal memulai berjualan, Khoirul Soleh terinspirasi dari cerita anak muda yang drop out dari kuliah yang akhirnya berjualan secara online dengan menjual produk otomotif dan properti bersama 20 orang karyawan ditambah 20 komputer untuk menunjang penjualan mereka, dan akhirnya Khoirul Soleh pun juga mencoba menjual hasil tani di kampung halamannya secara online.
Tahun 2010-2011 adalah masa-masa sulit untuk berjualan online. Karena pada zaman itu jika ingin membeli barang, konsumen harus transfer uang terlebih dahulu sebelum menerima barang, hal ini yang membuat konsumen takut untuk membeli barang secara online. Tak pantang menyerah, Khoirul Soleh juga membuat media sosial seperti Facebook hingga blog gratisan karena tidak memiliki modal sama sekali untuk berjualan yang membuat dirinya hampir frustasi.
Sambil menunggu pembeli datang, ia akhirnya menjual brambang secara konvensional sebagai sampingan. Sampai akhirnya enam bulan kemudian, ada pembeli dari Medan yang membeli 10 pohon vanili yang mendapat untung sebesar Rp400.000,00.
Kemudian, waktu terus berjalan hingga 1 sampai 2 tahun, pengiriman vanili semakin banyak hingga sampai 1 truk. Dari keuntungan tersebut, beberapa karyawan Khoirul mampu membeli motor, mobil dan membuat rumah. Semenjak itu, Kebon Kliwon yang terkenal dengan anak muda yang pengangguran kini ikut untuk menanam vanili lengkap dengan berbagai jenis tanaman seperti durian, kelengkeng, alpukat, dan mangga hingga 45 kecamatan di sekitar Salaman.
Koneksi Ekspor Vanili
Dimulai dari pembeli dalam negeri, siapa sangka kini petani vanili ini sukses dengan bisnis ekspor vanili hingga ke Benua Afrika. Khoirul Soleh dalam videonya mengatakan bahwa ia telah memiliki koneksi untuk mengekspor hasil vanili miliknya. Ia memiliki harapan yang besar yaitu ingin membuat Kecamatan Salaman ini menjadi sentra vanili sehingga ketika ingin mengekspor lebih banyak lagi, kita akan dimudahkan karena pasokan yang cukup.
Jika satu kecamatan memiliki penduduk sebanyak 10.000 orang dan setiap orang membuahkan hasil sebanyak 1 kilo, pasti sudah beberapa ton vanili yang berhasil diekspor ke luar negeri. Selain itu, Ketika memiliki pasokan vanili yang banyak, juga akan mudah untuk menawarkan ke lebih banyak eksportir.
Aspek dan Kendala Yang Perlu Diperhatikan
Pada awal memulai budidaya vanili sekitar tahun 2010-2011, sebelum teknologi yang canggih seperti sekarang, Khoirul Soleh menanam vanili dengan melihat bagaimana teman-temannya yang juga menanam vanili dan mencoba untuk mengikutinya.
Ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan saat menanam vanili, yaitu persiapan lahan yang baik untuk vanili, persiapan bibit vanili yang bermutu tinggi, penanaman bibit, perawatan tanaman dengan berikan penyiraman secara teratur, penyangga tanaman seperti tiang bambu atau tali untuk mendukung pertumbuhannya, persiapan panen yang benar untuk menjaga kualitas dari buah vanili, fermentasi dan pengeringan yang baik serta pengemasan dan penyimpanan vanili yang sudah kering, sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitasnya.
Selain itu, terdapat kendala saat menanam vanili, diantaranya busuk batang dan busuk akar yang momok terbesar. Lalu, adanya pencuri yang mengakibatkan para petani harus panen muda sekitar umur 5-6 bulanan. Terkadang kualitas vanili kurang bagus sehingga harganya jelek. Disamping itu nanti ketika dikeringkan pun akan turun kadar airnya terlalu banyak sekali.
Ada lagi kendala yang terkadang harus dihadapi oleh petani vanili, yaitu waktu panen yang lama, sekitar 3-5 tahun, vanili yang butuh kelembaban yang tinggi, kebutuhan penyangga untuk daun vanili, perawatan yang intensif, kontrol penyakit dan hama, harga pasar yang fluktuatif, ketergantungan pada pasar ekspor, pemanenan yang tepat waktu, hingga ketidakpastian cuaca.
Meskipun ada banyak tantangan yang dihadapi, tetapi Khoirul Soleh ini tetap gigih dan memperjuangkan usaha yang telah dirintisnya untuk mencapai kesuksesan yang diterimanya saat ini. Dengan kegigihan tersebut, mendatangkan banyak peluang yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya sebagai petani vanili di Desa Kebonrejo ini.
Pelajaran penting yang dapat diambil untuk Sahabat Wirausaha sebagai motivasi untuk terus gigih dan berusaha dengan segala macam cara jika ingin mengembangkan usaha hingga mencapai kesuksesan. Selain itu, jangan lupakan untuk selalu mencoba hal baru, mengikuti tren serta membangun relasi yang luas untuk bertahan dan bersaing dengan bisnis sejenis.
Ajakan Untuk Masyarakat
Selain rajin mengolah vanili sebagai praktisi, Khoirul Soleh juga mengajak masyarakat yang ada, khususnya di Kecamatan Salaman untuk bersama-sama mensejahterakan masyarakat. Terkadang, petani memang dianggap remeh, kotor dan jorok sehingga tidak disukai dan dianggap tidak berpenghasilan oleh anak-anak muda.
Tetapi, jika ditekuni dengan sungguh-sungguh, sektor pertanian itu tidak akan mati seperti tagline Pondok Tani, “No Farm, No Future” yang bermakna jika tidak ada pertanian maka tidak ada makanan, kalau tidak ada makanan berarti tidak ada masa depan. Maka dari itu, jangan meremehkan sesuatu sampai Sahabat Wirausaha menekuninya, ya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/kisah-inspiratif-khairul-saleh-petani-vanili-yang-sukses-ekspor-hingga-benua-afrika