SMAIT Al AZHAR Talk Show bareng Tere Liye

SMAIT Al AZHAR Talk Show bareng Tere Liye Halaman ini dibuat sebagai penghubung bagi penggemar Tere Liye dengan Tere Liye dalam acara Workshop &Talk Show bareng Tere Liye di Tuban 5 Februari 2017
(3)

24/11/2016

Assalamu'alaikum para penggemar Tere Liye.
Ada pengumuman gembira buat kalian yang mengikuti Talk Show bareng Tere liye. Bahwasannya kalian bisa beli novel original Tere Liye di kami dengan diskon 10%, tentunya pada saat diadakannya talk show tersebut. Dan juga insyaallah disediakan novel Tere Liye yang terbaru. Menyenangkan bukan?
Makanya mulai dari sekarang segera daftarkan diri sebelum tiket sudah habis. karena kesempatan tidak akan datang 2 kali. 😉

21/10/2016

Jangan membicarakan orang lain di belakangnya. Itu hanya prilaku pengecut yang tidak berakhlak.
Nah, jika kita yang dibicarakan tersebut. Jangan ambil hati, biarkan saja, itu simply menunjukkan orang2 itu memang selalu di belakang kita. Persis seperti roda belakang motor yang hanya bisa menatap roda depan, tapi tidak pernah bisa menyalipnya.
Frustasi sekali.
*Tere Liye

21/10/2016

Bisa ajak teman atau keluarga untuk join acara kita ☺ kapan lagi ada tere liye si Penulis Novel Best Seller di daerah pantura?
Oh ya, ajak tetangga juga bisa.. 😁
"Pengalaman adalah pelajaran yang paling berharga buat kita" remember it 😉

*Booking tiket hub. 0857-0620-3740 .
Buruuu sebelummm habissss..

21/10/2016

Tidak ada kebetulan di dunia ini. Tidak ada. Kehidupan kita ini semua adalah skenario dari pemilik skenario paling sempurna.
Tidak perlu cemas besok berjumpa atau tidak. Tidak perlu cemas besok sukses atau gagal. Fokus saja lakukan yang terbaik, maka insya Allah hal-hal baik akan datang dengan sendirinya.
*Tere Liye

21/10/2016

*Besok mau jadi apa?
Jika kalian s**a dengan alam sekitar, menatap butir embun setiap pagi, kabut mengambang, pun bahagia melihat senja jingga, berlarian di atas padang rumput, menatap lautan dan pegunungan, maka tak pelak lagi, jadilah petani. Sebenar-benarnya petani. Alam akan memeluk kalian dengan bahagia....
Jika kalian pemberani, tiada takut dengan siapapun kecuali Allah. Senantiasa berdiri tegak di atas prinsip, keyakinan, dan kejujuran maka amboi, jadilah hakim, Nak. Sebenar-benarnya hakim. Keberanian kalian akan mengaum bagai harimau di padang luas. Yang lemah akan mencintai kalian; yang berkuasa pun akan bertekuk lutut.
Jika kalian adalah penyabar dan penyantun. Selalu tersentuh dengan kekurangan orang lain. Memiliki hati yang bagai kapas, ringan sekali hinggap membantu orang lain, maka aduhai, jadilah seorang dokter, Nak. Sebenar-benarny
a dokter. Profesi ini akan mendekap kalian dengan hangat. Tak terbayangkan akan menjadi dokter seperti apa kalian.
Jika kalian jenius, pintar sekali dengan matematika, fisika, kimia, apapun itu. Menghabiskan waktu dengan buku-buku, begitu semangat mencari ilmu baru, maka Nak, jadilah seorang penemu. Kalian akan menemukan hal-hal menakjubkan bagi hidup ini. Pengetahuan bagi kalian seperti taman bermain yang mengasyikkan. Setiap hari adalah penemuan.
Jika kalian pintar menghibur dan menemani. Menghibur si lara hati, menemani si sendiri. Pun menghadirkan terompet semangat, inspirasi dan kebanggaan. Menyalakan lampu saat gelap, memberikan petunjuk saat gulita. Alamak, kita punya profesi paling pas-nya, jadilah seorang penulis. Titipkan tulisan-tulisan terbaik di hati orang lain. Tidak perlu kalian dikenal, tapi tulisan kalian selalu menghibur dan menemani.
Jika kalian s**a sekali berbagi. Meski sedikit dan sempit tetap berbagi. Walau susah dan payah tetap berbagi. Aduhai, tak pelak lagi, jadilah seorang guru. Di tangan kalian, profesi guru akan menjelma begitu mencengangkan. Murid-murid akan mencintai kalian, dan sungguh kalian akan mencintai murid-murid. Berbisik alam semesta mengingat bakti kalian.
Amboi, ada begitu banyak pilihan profesi yang bisa kalian jalani. Besok lusa mau jadi apa, daftarnya panjang tak terbilang. Tak bisa ditulis satu-persatu. Temukanlah yang terbaiknya. Berbahagialah.
Hakikat hidup ini hanya akan dimiliki oleh hati yang riang dan tulus, selalu bersyukur atas pekerjaannya.
* Tere Liye

20/10/2016

*Catatan Rilis Novel "Tentang Kamu"
Beberapa hari lagi, novel “Tentang Kamu” akan rilis.
Novel ini, seperti biasa, masuk kategori novel populer. Apa isi ceritanya? Sederhana: tentang kamu. Jadi siapapun yang baca, bisa memposisikan dirinya sebagai kamu. Yang sedang galau, baper, bisa memposisikan dirinya sebagai tokoh utama yang galau dan baper. Yang hidupnya penuh ujian, cobaan, juga bisa memposisikan demikian. Yang ingin menjadi orang tangguh, senantiasa sabar, pun bisa. Karena begitu besarnya ruang lingkup cerita, apapun bisa jadi “gue banget”.
Genre apa novel ini? Nah, itu yang susah menjelaskannya. Roman bisa, aksi bisa, intrik bisa, tentang dunia hukum juga bisa. Tentang anak-anak dan keluarga pun bisa. Kesetiaan, persahabatan, apalagi. Tapi kalau memang harus dipetakan secara detail dan akurat, novel ini lebih ke novel “biografi”, novel “sejarah”--tapi namanya novel, tentu saja fiksi. Perjalanan hidup seseorang sejak dia lahir, hingga meninggal. 76 tahun. Lima tempat/
setting. Sumbawa. Surakarta. Jakarta. London dan Paris (kelima tempat ini hasil survei di page saya). Lima tempat ini adalah lima fragmen kehidupan yang sangat penting bagi tokoh utama (dalam novel memakai istilah ‘juz’, istilah lain dari bab).
Menariknya, cerita tidak disampaikan lewat tokoh utama. Melainkan dari kaca mata seorang anak muda yang tidak kalah penting karakternya dalam cerita. Jadi seperti menyusun lapisan-lapisan kue. Di balik lapisan pertama, masih ada lapisan cerita berikutnya.
Novel ini relatif tebal, 524 halaman. Berbeda dengan novel RINDU, yang memang 1/3 bagian awalnya sengaja berlambat-lambat ria, sampai pembacanya bosan duluan, novel Tentang Kamu menggunakan pendekatan HUJAN atau PULANG, menggunakan gaya bercerita yg cepat. Berpindah-pindah lokasi. 10 hari saja, tamat. Anak muda ini melanglang buana menelusuri masa lalu tokoh utama. Pendekatan menulis novel ini seperti menonton film aksi, antar bab dibuat seperti memotong adegan-adegan film. Karena ini novel populer, jadi tidak perlu mengerutkan dahi. Sistematika dan logika ceritanya mudah. Pun penjahat utamanya sendiri bisa ditebak di tengah-tengah novel.
Lantas apa kelebihan novel ini? Saya tidak tahu. Selera pembaca kadang tidak bisa ditebak. Saya hanya fokus berusaha menulis novel yang: menghibur dan menemani. Sekali pembacanya enjoy baca novelnya, misi saya selesai.
Di novel ini saya juga menggunakan beberapa eksperimen baru.
Pertama, memasukkan puluhan quote2 dari nasehat lama. Kalian mungkin pernah melihatnya berseliweran di media sosial. Misalnya: “Nasihat-nasihat lama itu benar sekali, cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.” Dalam satu tarikan nafas, ada tiga quote lama yang dimasukkan dalam salah-satu paragraf ini. Quote2 ini jika ditelusuri, susah memastikan siapa yang dulu pertama kali menuliskannya, bahkan website2 besar sekalipun, susah memastikan rujukannya. Terlepas dari itu, daripada pusing berdebat siapa yg dulu menuliskannya, novel ini menuliskannya kembali, simpel semoga itu membuat nasihat2 lama yang indah ini terus abadi. Bukan berarti saya mengklaim quote itu sebagai ciptaan sy.
Eksperimen berikutnya yang saya gunakan dalam novel ini adalah, menggunakan dialek setempat. Biasanya saya tidak mau pusing dengan dialek setempat. Novel ber-setting Aceh misalnya (Hafalan Shalat Delisa), tetap menggunakan gaya bahasa Indonesia, novel ber-setting Makassar (Rindu), juga tetap gaya bahasa formal Indonesia. Di novel ini, sy mencoba menggunakan dialek setempat, meski tidak semua--dan ternyata itu tidak mudah. Saya lazimnya lebih fokus pada cerita, pesan cerita, dibanding hal-hal seperti ini.
Ekperimen berikutnya adalah, saya akhirnya benar-benar menggunakan setting luar negeri sebagai pondasi cerita. Dari 25 novel saya yang pernah rilis, rasa-rasanya sy tdk pernah menggunakannya. Saya tahu Korea, Tokyo, London, Sydney, Amerika, adalah favorit para pembaca, tapi sy lebih memilih Pontianak, Depok, atau apalah sebagai lokasi cerita. Di novel ini, ijinkan saya memakai London dan Paris. Bukan untuk keren2an, tapi itu sungguh kebutuhan cerita. Akan susah membentuk bangunana ceritanya jika tetap berlokasi di dalam negeri. *btw, kecuali serial BUMI, yang settingnya malah dunia lain.
27 Oktober 2016, novel ini akan rilis.
Eksperiman berikutnya adalah, hei, novel ini ada versi bahasa Inggrisnya. Juga akan rilis tanggal 27 Oktober 2016. Tapi dalam jumlah terbatas, tidak seperti versi bahasa Indonesianya yang dicetak puluhan ribu.
Saya hendak mengucapkan terima kasih kepada jutaan pembaca buku Tere Liye. Kalian adalah pembaca2 yang brilian. Disadari atau tidak, pembaca terlibat jauh sekali dalam penulisan novel saya selama ini. Nama tokoh utama misalnya, itu hasil survei. Cover novel, lebih-lebih adalah hasil survei. Awalnya sy hendak menawarkan kesempatan siapapun agar bisa muncul di back cover, menulis endorser, tapi belajar dari pengalaman novel PULANG, itu amat crowded. Belasan ribu yang ngasih komen, terpilih hanya 4. Itu bukan perkara mudah menyeleksinya. Maka novel yg satu ini, biarlah tanpa endorser seperti novel Hujan atau Rindu.
Semoga kalian menyukai tokoh-tokoh dalam novel ini. Sebuah novel bisa masuk kategori menyenangkan, saat pembaca merasa s**a sekali dengan tokohnya. Yang jomblo, merasa tokohnya “suamiable” banget. Atau yang punya anak, besok2 pengin anaknya seperti tokoh cerita. Dan sebagainya, dan sebagainya.
Well, maafkan saya, hingga akhir catatan ini, tetap juga tidak clear novel ini bercerita tentang apa, kan? Begitulah. Karena novel ini memang ‘tentang kamu’. Siapapun bisa memposisikan dirinya sesuai jalan cerita.
*Tere Liye
**ada tokoh di novel sebelumnya, yang cameo di novel ini. ternyata meski singkat cameonya, seru juga menyelipkan tokoh tersebut. Ini testing, siapa tahu besok-besok saya jadi merilis novel kayak “Avengers”. Beberapa tokoh utama, misalnya Bujang, Thomas, Ambo Uleng, bertemu dalam satu novel, ketika Soke Bahtera dan Lail berhasil membuat mesin waktu, kembali ke masa lalu.
**seperti biasa, beberapa hari lagi akan saya posting bab pertama novel ini (versi bahasa inggrisnya), mungkin itu membantu banyak sebagai teaser.

20/10/2016

*Mencintai Adalah....
Mencintai adalah pengorbanan.
Ketika seorang Ibu mencintai anak-anaknya, maka dia mengorbankan hidupnya dengan cara yg tidak kita sadari. Siapa yang makan paling akhir (padahal dia yang masak)? Siapa yang membeli pakaian paling akhir? Memenuhi keperluannya paling akhir? Ibu. Dia mengutamakan anak-anaknya.
Mencintai adalah proses mendidik.
Saat seorang anak melakukan kesalahan serius, misalnya bicara kasar. Seorang Ibu akan marah kepada anaknya. Bahkan kadang tegas dengan hukuman berat. Tapi itu bukti dia cinta. Dia tidak ingin anaknya tumbuh dengan ahklak yang tidak terpuji. Boleh jadi, setelah memberikan hukuman, dia akan berurai air mata saat sendirian. Tapi itu tetap harus dilakukan. Keliru sekali, jika cinta, kita malah membiarkan si buah hati ngomong kasar, bertindak buruk, dsbgnya.
Mencintai adalah memberikan teladan.
Jika kita sungguh mencintai orang lain, kita akan siap memberikan teladan terbaik. Orang tua yang mencintai anak-anaknya, akan memastikan setiap makanan yang diberikan, setiap helai pakaian yang dibelikan, adalah datang dari rezeki yang halal dan baik. Itu kadang tidak mudah. Tapi mereka memilih hidup sederhana, daripada memberikan teladan buruk. Mereka memilih hidup susah daripada jadi contoh buruk, mencuri, bagi anak2nya.
Mencintai adalah kesabaran.
Saat seorang Ibu memeluk anaknya yang sedang sakit, atau sekadar menghibur anaknya agar beranjak tidur, menepuk-nepuk punggung anaknya penuh kasih sayang, itu adalah kesabaran. Ibu ini boleh jadi telah mengantuk lebih dulu, punya pekerjaan lain yang telah menunggu, tapi dia tetap sabar. Saat anaknya sakit, dia boleh jadi cemas, takut, bahkan lebih susah hatinya dibanding si buyung, tapi dia memutuskan untuk bersabar, agar anaknya merasa yakin dan tenang.
Mencintai adalah melepaskan.
Ibu yang baik, akan selalu tahu, dan tahu persis. Cepat atau lambat, dia akan melepaskan si buah hati. Anak laki-laki, yang dibesarkan dengan segenap kasih-sayang, esok lusa akan berkeluarga, dia akan punya wanita lain yang tinggal serumah. Aduhai, dibesarkan habis2an, untuk kemudian dilepaskan. Anak perempuan, yang dibesarkan dengan segenap cinta, esok lusa akan dibawa suaminya, dia akan punya orang lain yang dicintai. Amboi, dibesarkan anaknya susah payah, untuk kemudian direlakan pergi.
Tapi demikianlah hakikat cinta. Saat seorang Ibu tersenyum melepaskan, karena dia tahu persis, anaknya sudah tumbuh besar, berahklak baik, jujur, mandiri, dan pekerja keras. Saat seorang Ibu tersenyum, karena dia tahu persis, pohon cinta yang disemainya sejak puluhan tahun lalu, telah tumbuh besar, begitu subur dan bermanfaat.
Belajarlah dari hakikat cinta ini, kemudian terapkan dalam kehidupan cinta kita. Apapun itu bentuk cintanya, siklusnya akan sama, pendekatannya juga akan sama. Mencintai adalah pengorbanan, mencintai adalah mendidik, mencintai adalah memberikan teladan, mencintai adalah kesabaran, dan terakhir, mencintai adalah melepaskan.
*Tere Liye

19/10/2016

Judul Novel Karangan Karya Tere Liye
➡Hafalan Shalat Delisa , Publish tahun 2005
➡Kisah Sang Penandai , Publish tahun 2005
➡Moga Bunda Disayang Allah , Publish tahun 2006
➡The Gogons: James & the Incredible Incident, Publish tahun 2006
➡Bidadari Bidadari Surga, Publish tahun 2008
➡Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Publish tahun 2009
➡Burlian (Serial Anak-Anak Mamak , Buku 2), Publish tahun 2009
➡Pukat (Serial Anak-anak Mamak, Buku 3) , Publish tahun 2010
➡Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Publish tahun 2010
➡Eliana (Serial Anak-Anak Mamak, Buku 4) , Publish tahun 2011
➡Ayahku (Bukan) Pembohong , Publish tahun 2011
➡Sunset Bersama Rosie , Publish tahun 2011
➡Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah , Publish tahun 2012
➡Berjuta Rasanya, Publish tahun 2012
➡Negeri Para Bedebah, Publish tahun 2012
➡Sepotong Hati Yang Baru, Publish tahun 2012
➡Negeri Di Ujung Tanduk, Publish tahun 2013
➡Amelia , Publish tahun 2013
➡Bumi , Publish tahun 2014
➡Dikatakan atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap ➡Cinta , Publish tahun 2014
➡Rindu, Publish tahun 2014
➡ , Publish tahun 2015
➡Bulan , Publish tahun 2015
➡Pulang , Publish tahun 2015
➡Hujan , Publish tahun 2016

18/10/2016

Jangan menangis karena kita disakiti, tapi menangislah karena terima kasih wahai Tuhan, kita paham bahwa itu menyakitkan, dan berjanji tidak akan balas melakukannya.
Jangan menangis karena kita dikhianati, ditinggalkan, tapi menangislah karena terima kasih wahai Tuhan, bahwa kita bisa lebih baik dari pelakunya.
Jangan menangis karena beban hidup datang bertubi-tubi, tapi menangislah karena terima kasih wahai Tuhan, masih ada banyak hal baik dalam hidup kita.
Selalu demikian.
*Tere Liye

18/10/2016

“Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Orang lain hanya melihat wajah. Saat kita menangis pun sama, hanya kita yang tahu persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi kita sedang menangis dalam seluruh kebahagiaan. Orang lain hanya melihat luar.”
― Tere Liye, Novel RINDU

Address

Jatirogo

Telephone

+6285706203740

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when SMAIT Al AZHAR Talk Show bareng Tere Liye posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Nearby event planning services